Rabu, 06 Juli 2022

Inovasi Media Pembelajaran Matematika dengan Limbah Sedotan dan Tusuk Sate

Makna dari nilai Inovatif adalah seorang Guru Penggerak mampu memunculkan gagasan segar dan tepat guna. Dengan demikian, nilai inovatif ini juga mengisyaratkan pemberdayaan aset/ kekuatan yang ada di sekolah untuk mewujudkan visi bersama. Agar nilai inovatif muncul, maka diperlukan fleksibilitas (daya lentur) dari seorang Guru Penggerak. Guru Penggerak mengadopsi multiperspektif, mencari dan membuat alternatif, mengubahsuaikan gaya dan kecenderungan lama, untuk mewujudkan perubahan dan bergeser dari pandangan yang ego-sentris serta sempit menuju pandangan-pandangan alternatif dan luas. Guru Penggerak yang mempunyai nilai inovatif juga pantang menyerah (memiliki daya lenting) serta jeli melihat peluang/ potensi yang ada di sekitarnya untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pembelajaran murid.

Salah satu inovasi yang dapat dilakukan yaitu dengan inovasi media pembelajaran. Media pembelajaran ini dapat membantu murid belajar, menyampaikan informasi atau pesan pembelajaran, serta mampu meningkatkan motivasi belajar.

Media yang saya gunakan dalam pembelajaran tidak hanya berupa media digital, tetapi juga media yang berbentuk fisik yang dibuat dari bahan-bahan bekas di sekitar anak dan sekolah. Sekolah tidak selalu memiliki dan menyediakan semua media pembelajaran. Kita sebagai guru dituntut kreatif dan inovatif bagaimana membuatnya. Media fisik yang saya buat tidak berbahan mahal dan susah ditemukan, namun dari bahan yang ada sehingga muncullah ide-ide inovasi. Hal ini sesuai dengan nilai inovatif Guru Penggerak yaitu mampu memberdayakan aset dan jeli melihat peluang/ potensi yang ada di sekitar.

Aksi nyata kali ini saya mengajak murid-murid untuk membuat media pembelajaran untuk mata pelajaran Matematika materi bangun ruang. Alat dan bahan yang digunakan sudah berada di sekitar murid. Jadi guru tidak harus mengeluarkan biaya mahal untuk membelinya. Saya memanfaatkan sedotan plastik bekas minuman dan tusuk sate. Anak-anak bersemangat mengumpulkan sedotan lalu membersihkannya bersama-sama. Tusuk sate yang terbatas jumlahnya bisa ditambah dengan batang bambu yang dipotong kecil-kecil menyerupai tusuk sate. Anak-anak secara mandiri sudah mampu membuatnya sendiri, tentunya dengan pengawasan dan arahan saya sebagai wali kelas. Kegiatan ini dapat melatih dan memunculkan nilai kolaboratif, kerja sama, kreatif, dan mandiri pada diri anak.

Berikut ini adalah proses anak-anak dalam membuat media berbahan sedotan dan tusuk sate.





#gurupenggerak
#calongurupenggerakangkatan5
#cgpkabupatentuban
#maulidiyarahmaprastiti











Previous Post
Next Post

0 comments: