Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP melakukan refleksi pengetahuan sebelum, selama, dan sesudah mempelajari modul ini
Pertanyaan Pemantik:
- Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?
- Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional adalah sebagai berikut.
Pengertian Pembelajaran Sosial dan Emosional
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran berbasis keterampilan dalam mendidik yang dibutuhkan anak untuk dapat bertahan dalam masalah dan memiliki kemampuan memecahkan masalah. Guru mendidik hati dan jiwa si anak untuk menjadi lebih baik dan nyaman dalam menerima pembelajaran yang diberikan guru, serta merasa terlindungi oleh guru dalam lingkungan pembelajaran maupun lingkungan sekolah.
Tujuan Pembelajaran Sosial dan Emosional
- Memahami, menghayati, dan mengelola emosi
- Menetapkan dan mencapai tujuan positif
- Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
- Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif
- Membuat keputusan yang bertanggung jawab
Kerangka Kompetensi Sosial Emosional (CASEL)
- Kesadaran Diri: kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.
- Manajemen Diri: kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi.
- Kesadaran Sosial: kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda.
- Keterampilan Berelasi: kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif.
- Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan murid dan guru di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. 
Penerapan pembelajaran sosial dan emosional bukan hanya mencakup ruang lingkup kelas dan sekolah, namun juga melibatkan keluarga dan komunitas.  Hal ini sejalan dengan prinsip pendidikan Tri Sentra (Tiga Pusat Pendidikan) salah satu gagasan Ki Hajar Dewantara yang menerangkan bahwa pendidikan harus berlangsung di tiga lingkungan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan kolaborasi dan gotong royong, Tri Sentra ini  bersama-sama  mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan psikologis murid-murid kita. 
Kesadaran Penuh (Mindfullness)
Kesadaran penuh dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja/ sadar pada kondisi saat sekarang.
Praktik kesadaran penuh (mindfulness) bukan sebagai solusi pemecahan masalah, melainkan praktik yang membantu dalam menyikapi, memproses, dan merespon permasalahan yang dihadapi untuk fokus pada situasi saat ini, bukan pada kekhawatiran akan masa yang akan datang ataupun penyesalan akan masa yang telah berlalu.
Menurut Hawkins (2017), cara yang paling efektif untuk memahami kesadaran penuh (mindfulness) adalah dengan ‘mengalaminya’ sendiri.
Kaitan PSE dengan Modul-Modul Sebelumnya
Pembelajaran sosial dan emosional sebagai perwujudan keberpihakan kepada murid, agar mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai pribadi dan anggota masyarakat.
Nilai dan Peran CGP
Calon Guru Penggerak mengintegrasikan Pembelajaran sosial dan emosional dalam mewujudkan perannya sebagai pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid dan reflektif terhadap apa yang telah dilakukan di kelas/ sekolah.
Visi CGP
Mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui kegiatan pembelajaran sosial dan emosional dalam kanvas BAGJA.
Budaya Positif
Mewujudkan iklim budaya positif (well-being) pada ekosistem pendidikan.
Pembelajaran Diferensiasi
Diferensiasi pembelajaran akan mengoptimalkan kompetensi sosial dan emosional sesuai kebutuhan belajar murid.
********************
Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa kompetensi sosial dan emosional murid akan terbentuk dengan sendirinya sejalan dengan bertambahnya umur menuju kedewasaan, sehingga pembelajaran di kelas lebih fokus pada capaian kurikulum di bidang akademik saja.
Setelah mempelajari modul ini, ternyata pembelajaran sosial dan emosional perlu dilakukan di kelas, sekolah, maupun masyarakat. Implementasinya pun dapat berupa pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan KSE PTK di sekolah.
Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
- Lima Kompetensi Sosial-Emosional
- Kesadaran Penuh (Mindfullness)
- Kesejahteraan Psikologis (well-being)
Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di  kelas dan sekolah:
Bagi Murid
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menumbuhkan, melatih, dan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai dan responsif dengan perkembangan budaya. Menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah dengan mengubah peraturan dan harapan sekolah. Selain itu mengintegrasikan kompetensi sosial dan emosional ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran.
Bagi Rekan Sejawat
Menjadi teladan yang mendukung rekan sejawat dalam memodelkan kompetensi dan pola pikir di seluruh komunitas sekolah dengan murid, keluarga murid, mitra komunitas, dan satu sama lain. Belajar merefleksikan kompetensi sosial dan emosional pribadi dan mengembangkan kapasitas untuk mengimplementasikan kompetensi sosial dan emosional. Selain itu juga menciptakan struktur berbentuk komunitas pembelajaran profesional atau pendampingan rekan sejawat untuk berkolaborasi tentang cara mengasah strategi untuk mempromosikan KSE di seluruh sekolah.
#gurupenggerak
#calongurupenggerakangkatan5
#cgpkabupatentuban
#maulidiyarahmaprastiti
 
 

.png)
.png)
.png)
.png) 
0 comments: