Anak-anak kita lahir dengan membawa bakat dan potensinya masing-masing. Bakat dan potensi tersebut perlu diasah, agar menjadi bekal untuk masa depannya. sebagai seorang pendidik, saya berkewajiban menggali dan mengasah bakat dan potensi murid-murid saya. Bakat dan potensi ini ibaratkan pisau, apabila ia sering diasah, akan menjadi tajam. Sebaliknya, apabila tidak diasah, pisau tersebut tetap tumpul, bahkan tidak bisa dimanfaatkan untuk memotong barang apapun.
Salah satu bakat dan potensi yang perlu diasah dari murid-murid saya di SDN Sidoharjo I adalah kemampuan menulis. Saat anak mulai dikenalkan dengan dunia membaca, ia juga perlu dikenalkan dengan dunia menulis. Ini bertujuan untuk membiasakan anak mengenal dunia menulis sejak dini. Kebanyakan murid-murid saya merasa kesulitan ketika akan menuangkan idenya dalam bentuk tulisan. Bahkan menuliskan satu paragraf tulisan pun mereka kesulitan. Hal inilah yang saya rasakan di kelas. Murid-murid kesulitan mengeluarkan ide untuk dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Padahal ada banyak ide di otaknya.
Berawal dari alasan inilah, Saya sebagai guru di SDN Sidoharjo I tertarik dan tertantang untuk mengasah bakat dan potensi murid-murid di bidang kepenulisan sejak dini.
Memang pada awalnya, menanamkan pembiasaan menulis terhadap siswa tidaklah mudah. Apalagi pembiasaan tersebut hampir belum pernah anak-anak lakukan sebelumnya. Oleh karena itu, butuh kesabaran yang tinggi bagi seorang guru yang ingin membiasakan anak didiknya menulis, apalagi sampai menyelesaikan sebuah buku antologi.
Saya menemui beberapa tantangan dalam mengumpulkan tulisan murid dan penyelesaian penyusunan buku antologi ini. Tidak semua tulisan murid buat berasal dari hasil karya mereka sendiri, akan tetapi ada sebagian yang menyalin dari buku, internet, atau hasil tulisan dari orang tua. Bahkan ada beberapa tulisan yang memiliki tema dan ide cerita yang sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.
Dari beberapa tantangan itulah, maka saya berkomitmen untuk mengembangkan bakat dan potensi murid-murid SDN Sidoharjo I dalam dunia kepenulisan anak-anak, harus benar-benar memiliki perhatian yang besar. Beberapa kiat atau strategi yang saya terapkan untuk hal ini antara lain:
- Teliti mana tulisan yang dibuat siswa, mana yang bukan.
- Selalu mengecek perkembangan kemampuan siswa dalam menulis.
- Memberikan pelajaran bagaimana cara menulis yang baik, dari pemilihan kata yang benar sampai pada menyusun kalimat yang runtut.
- Meminta anak agar menulis sendiri secara jujur.
- Meyakinkan anak, rekan guru lain, dan orang tua, bahwa anak-anak memiliki bakat dan potensi untuk menulis.
Saya sebagai seorang pendidik meyakini apa yang disampaikan KHD bahwa maksud pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Kita sebagai pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu. Maka dari itu, saya juga tidak bisa memaksakan kehendak ketika saya menemui beberapa murid yang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menulis. Meskipun tidak sedikit pula anak yang dengan cepat dan mudah berkembang potensinya dalam hal menulis ini. Tugas saya sebagai guru terus menuntun dan mengarahkan mereka. Guru harus selalu punya energi yang banyak untuk mengasah potensi dan bakat anak didiknya. Saya sebagai seorang guru sudah seharusnya memiliki kesungguhan hati untuk terus melatih, bersungguh-sungguh dalam proses, tanpa takut akan kegagalan. Saya juga memberikan motivasi kepada murid-murid saya bahwa dalam menulis butuh rasa percaya diri dan optimisme yang besar.
Akhirnya, anak-anak berhasil membuat sebuah tulisan dan lahirlah Buku Antologi SDN Sidoharjo I dengan judul Lingkunganku Sahabatku. Buku tersebut sudah tercetak dan saya telah membuatnya dalam versi digital (flipbook). Beberapa buku guru dan murid versi digital dapat dilihat di link berikut ini.
KARYA MURID
- KEBERSIHAN SEKOLAH karya: Greisilla Ellsa Maullita
- LINGKUNGAN SEKOLAH karya: Satya Erni Ar Roqib
- KERJA BAKTI DI DESAKU karya: Jessica Claresia
- KEBERSIHAN SEKOLAHKU karya: Aula Ziyana Abidah
- CINTA LINGKUNGAN karya: Javin Michael Villson
- CINTAI LINGKUNGAN karya: Syahara Kirana Putri
- CARA MENJAGA LINGKUNGAN karya: Rafa Aditya
KARYA GURU (Maulidiya Rahma Prastiti, S.Pd)
Terakhir, sekali lagi Saya ingin tegaskan, bahwa setiap anak memiliki bakat dan potensi untuk menulis, siapa pun itu. Tidak ada kata terlambat untuk memulai menulis. Untuk itu, sebagai pendidik, mari bersama-sama mengasah bakat dan potensi menulis anak didik kita mulai dari sekarang. Setidaknya dengan menulis, kita bisa berdakwah dan mengajar orang lain lewat tulisan yang kita buat.
0 comments: