Kamis, 22 September 2022

Asyiknya Belajar IPA dengan Canva


Technology is just a tool. In terms of getting the kids working together and motivating them, the teacher is the most important.

Sebuah quote dari Bill Gates saya cantumkan di awal tulisan ini. Ya, memang seperti itu yang saya juga yakini. Teknologi hanyalah sebuah alat. Tidak ada yang salah dengan teknologi jika dimanfaatkan secara benar dalam sebuah pembelajaran.

Hari ini saya mengajak murid-murid kelas VI untuk belajar dengan teknologi. Ya, saya ingin mereka bersahabat dengan teknologi, juga dapat memanfaatkannya secara bijak. Murid-murid saya adalah golongan Generazi Z yang kesehariannya tak lepas dari teknologi. Jadi kenapa tidak saya mengajar mereka belajar dengan apa yang disenanginya. Tak lupa kami juga belajar tentang netiquette, etika berinternet. Ini juga penting untuk bekal masa depan mereka kelak.

Belajar IPA dengan asyik dan menyenangkan sangat diperlukan. Apalagi konten materi yang begitu padat. Penyajian konten, proses, ataupun produk belajar juga sebaiknya dibuat berdiferensiasi. Hal ini tentunya untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-murid di kelas berdasarkan kesiapan belajar, profil belajar, dan minatnya.

Berdasarkan asesmen diagnostik dan analisis gaya belajar murid, didapat data gaya belajar murid visual, auditori, dan kinestetik. Saya juga mengukur kesiapan belajar murid dengan melihat apakah murid-murid saya di kelas masih berada pada tingkatan belajar secara konkret. Menyajikan benda konkret sebagai media pembelajaran (contoh tumbuhan) ke dalam kelas dapat memfasilitasi murid yang masih memerlukan belajar secara konkret.

Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid kelas VI, saya melakukan kegiatan pembelajaran dengan diferensiasi konten sebagai berikut.

  • Menggunakan banyak gambar atau visual berupa poster saat menjelaskan materi manfaat tumbuhan bagi manusia untuk murid dengan gaya belajar visual.
  • Menyediakan video yang dilengkapi penjelasan lisan untuk murid dengan gaya belajar auditori
  • Menyediakan informasi terkait materi di papan pajangan (misalnya artikel, poster, komik), sudut baca, atau display di tempat-tempat tertentu untuk memberikan kesempatan murid untuk mengakses materi.

Saya juga melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan diferensiasi proses sebagai berikut.

  • Mengembangkan kegiatan belajar yang bervariasi dengan menggunakan gaya belajar yaitu dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran, misalnya tanya jawab, pengamatan, presentasi, atau metode window shopping. Metode window shopping ini untuk memfasilitasi murid kinestetik, agar mereka dapat mengakses materi dengan mengunjungi sudut informasi milik kelompok lain.
  • Menggunakan pengelolaan kelas secara individu, kelompok, atau klasikal.
  • Murid belajar dengan menyimak video pembelajaran, mengamati poster, membaca teks informasi, dan mengakses informasi tentang manfaat tumbuhan di internet.


Diferensiasi produk dilakukan saat murid secara individu membuat karya poster digital dengan aplikasi Canva. Murid-murid memanfaatkan Canva for Education dengan masuk ke dalam Tim Canva saya yang telah terdaftar dengan akun belajar.id. Masing-masing murid diberikan kebebasan untuk menentukan salah satu jenis tumbuhan. Kemudian diberikan tugas membuat poster sesuai kreativitasnya tentang manfaat-manfaat dari tumbuhan yang dipilihnya. Tidak hanya membuat poster digital saja, ternyata murid-murid saya lebih kreatif lagi dengan membuat video presentasi di Canva.
Berikut ini adalah beberapa karya poster murid-murid saya yang dibuat dengan aplikasi Canva for Education.









#gurupenggerak
#calongurupenggerakangkatan5
#cgpkabupatentuban
#maulidiyarahmaprastiti



Previous Post
Next Post

0 comments: