KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”.
KHD mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad ke-21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya murid di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan murid di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur.
Mengenai Pendidikan dengan perspektif global, KHD mengingatkan bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia. Oleh sebab itu, isi dan irama yang dimaksudkan oleh KHD adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang ada di Indonesia. Kekuatan sosial budaya Indonesia yang beragam dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik (menuntun kekuatan kodrat anak).
KHD menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Artinya, cara belajar dan interaksi murid Abad ke-21, tentu sangat berbeda dengan para murid di pertengahan dan akhir abad ke-20. Kodrat alam Indonesia dengan memiliki 2 musim (musim hujan dan musim kemarau) serta bentangan alam mulai dari pesisir pantai hingga pegunungan memiliki keberagaman dalam memaknai dan menghayati hidup. Demikian pula dengan zaman yang terus berkembang dinamis mempengaruhi cara pendidik menuntun para murid.
Maka dari itu, CGP melaksanakan Aksi Nyata berupa pembelajaran sesuai kodrat zaman, yaitu pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Murid-murid usia sekolah dasar (7-12 tahun), termasuk ke dalam Generasi Z. Anak-anak Generasi Z bukanlah pendengar yang baik dan kurang memiliki keterampilan interpersonal. Mereka aktif membangun komunitas sosial di ruang siber tanpa harus saling bertemu langsung di dunia nyata (Dewanti & Indrajit, 2018). Generasi ini akrab dengan penggunaan website, media sosial, online game, maupun berbagai aplikasi komputer lainnya. Oleh karena itulah generasi ini disebut sebagai i-Generation atau generasi internet.
Sebagai seorang pendidik, kita harus terus melakukan inovasi serta pengembangan guna meningkatkan mutu pembelajaran. Di samping penekanan pada aspek religiusitas serta kearifan lokal dan budaya, pembelajaran hendaknya juga berorientasi pada penumbuhkembangan keterampilan utama abad ke-21 seperti critical thinking, creative problem solving, communication, collaboration, cross cultural understanding, computing atau ICT, serta career and learning self-reliance.
Kali ini CGP melaksanakan pembelajaran IPA dengan memanfaatkan multimedia pembelajaran interaktif berbasis Google Sites pada materi Sistem Peredaran Darah. Media pembelajaran ini digunakan karena dapat mencakup beberapa konten media pembelajaran, antara lain video pembelajaran, teks, gambar, infografis, model 3 dimensi, augmented reality, game edukasi, serta konten pembelajaran lainnya. Link media dapat diakses di sini: MEDIA SI DARA
Di awal pembelajaran, CGP melakukan sosialisasi bagaimana penggunaan multimedia interaktif ini agar siswa dapat memanfaatkannya secara mandiri. Murid mempelajari materi berupa teks, mengamati gambar dan bagan materi, mempelajari materi jantung dan bagian-bagiannya melalui menu Model 3 Dimensi dan Augmented Reality, serta bermain game edukasi melalui Wordwall dan mengerjakan soal di menu Penilaian. Setelah mempelajari semua materi Sistem Peredaran Darah Manusia di multimedia interaktif Google Sites, murid melakukan praktikum menghitung denyut nadi dan membuat karya Bagan Peredaran Darah secara berkelompok. Kelompok murid melakukan presentasi hasil karya dan laporan praktikum. Hasil karya dan laporan praktikum diunggah di menu Portofolio Karya. Hal ini dimaksudkan untuk menyimpan dan mengarsip karya siswa dalam bentuk digital.
#gurupenggerak
#calongurupenggerakangkatan5
#cgpkabupatentuban
#maulidiyarahmaprastiti
0 comments: