Kolaborasi sering didengung-dengungkan sebagai 21st century skills, tapi sebenarnya kolaborasi ini adalah nilai luhur bangsa Indonesia yaitu gotong royong. (Iwan Syahril)
Dalam sesi pembelajaran Ruang Kolaborasi Modul 2.1, CGP kelas 05.150 Kab. Tuban mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi, namun kali ini bentuknya akan sedikit berbeda, karena CGP tidak hanya akan berdiskusi dengan fasilitator Bapak Erry Trisna Nurhayana, M.Pd., melainkan dengan sesama CGP yang berasal dari jenjang yang sama. Kali ini, saya dan rekan satu kelompok dari jenjang SD akan mencoba berkolaborasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pembelajaran berdiferensiasi.
Saya berkesampatan satu kelompok dengan Ibu Ratna Lestari, S.Pd., Bapak Mulyono, S.Pd., dan Bapak Aris Karyono, S.Pd. Kami diminta untuk menganalisis sebuah skenario pembelajaran yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi di jenjang sekolah dasar. Kami menganalisis satu skenario pembelajaran berdiferensiasi dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pemandu berikut ini:
- Dari skenario pembelajaran yang telah ditelaah, apakah kebutuhan belajar murid yang berusaha dipenuhi oleh guru tersebut? Bagaimana cara guru tersebut menentukan kebutuhan belajar muridnya?
- Strategi pembelajaran berdiferensiasi apa yang digunakan?
- Bagaimana guru tersebut melakukan penilaian?
Berikut ini adalah hasil diskusi kelompok kami tentang analisis skenario pembelajaran berdiferensiasi : Presentasi Ruang Kolaborasi Modul 2.2
Dokumentasi Ruang Kolaborasi Modul 2.2 Pembelajaran Berdiferensiasi.
Ini sangat seru sekali
BalasHapus