REFLEKSI KOMPETENSI SOSIAL DAN EMOSIONAL
Selama menjadi pendidik, Anda tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu Anda bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Apa kejadiannya, kapan, di mana, siapa yang terlibat, apa yang membuat Anda memilih merefleksikan peristiwa tersebut, dan bagaimana kejadiannya?
Kejadian yang membuat saya mengalami kesulitan adalah ketika pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020. Sekitar Bulan Maret 2020, Pemerintah Kabupaten Tuban memberikan instruksi untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Hal tersebut adalah sesuatu yang baru bagi saya dan murid-murid. Awalnya kami merasakan hal ini sebagai sebuah kesusahan, karena hal ini belum pernah kami alami. Kesulitan-kesulitan yang kami alami saat pembelajaran daring antara lain:
Kejadian yang membuat saya mengalami kesulitan adalah ketika pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020. Sekitar Bulan Maret 2020, Pemerintah Kabupaten Tuban memberikan instruksi untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Hal tersebut adalah sesuatu yang baru bagi saya dan murid-murid. Awalnya kami merasakan hal ini sebagai sebuah kesusahan, karena hal ini belum pernah kami alami. Kesulitan-kesulitan yang kami alami saat pembelajaran daring antara lain:
- Jaringan di desa yang kurang bersahabat.
- Tidak semua siswa memiliki perangkat untuk melaksanakan pembelajaran daring.
- Kuota internet untuk pembelajaran daring
- Orang tua yang bekerja tidak selalu bisa mendampingi siswa belajar daring di rumah pada pagi hari.
- Siswa-siswa dan orang tua belum semuanya memahami aplikasi untuk pembelajaran daring yang akan saya gunakan.
Kami perlu beradaptasi untuk melaksanakan pembelajaran daring. Saya mulai mencari dan mencoba beberapa cara untuk melaksanakan pembelajaran daring yang menyenangkan dan bermakna bagi murid-murid saya. Tentunya hal ini tidak mudah. Saya memerlukan dukungan dari orang tua atau wali murid untuk melaksanakan pembelajaran daring.
Adaptasi di tengah pandemi
perlu saya dan murid saya lakukan. Beberapa upaya  saya coba untuk menghadapi
pembelajaran jarah jauh ini. Upaya-upaya yang saya lakukan ini tentunya harus
memperhatikan kebutuhan murid-murid saya, memperhatikan kondisi masing-masing
murid yang berbeda.
Gambarkan diri Anda setelah melewati krisis tersebut. Apa hal terpenting yang telah Anda pelajari dari krisis tersebut? Bagaimana dampak pengelolaan krisis tersebut terhadap diri Anda dalam menjalankan peran sebagai pendidik?
Setelah melewati kejadian ini, saya menjadi lebih inovatif lagi dalam melakukan pembelajaran. Keadaan pembelajaran daring memberikan dampak yang besar bagi saya. Sebelum pandemi, saya jarang sekali memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Dulu saya kurang belajar berbagai aplikasi untuk mendukung pembelajaran. Saat ini saya semakin termotivasi untuk belajar teknologi untuk pembelajaran.
Setelah melewati kejadian ini, saya menjadi lebih inovatif lagi dalam melakukan pembelajaran. Keadaan pembelajaran daring memberikan dampak yang besar bagi saya. Sebelum pandemi, saya jarang sekali memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Dulu saya kurang belajar berbagai aplikasi untuk mendukung pembelajaran. Saat ini saya semakin termotivasi untuk belajar teknologi untuk pembelajaran.
Sebagai pendidik, Anda tentu pernah bertemu murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Setujukah Anda bahwa faktor-faktor tersebut membantu ia menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal di sekolah? Jelaskan jawaban Anda dengan bukti atau contoh yang mendukung.
Saya setuju dengan pernyataan tersebut, bahwa murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain akan mampu menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal di sekolah
Contohnya, seorang murid saya memiliki sifat yang mudah bergaul, senang berteman tanpa membeda-bedakan, tidak mudah tersinggung, dan cakap dalam komunikasi dengan temannya. Hal ini mendukungnya dalam proses pembelajaran saat bekerja kelompok. Ia tidak pernah merasa keberatan berkelompok dengan siapapun, ia mudah beradaptasi. Selain itu, ia memiliki kemampuan yang bagus saat presentasi dan mengutarak pendapat saat pembelajaran.
Dari kedua refleksi di atas, apa yang dapat Bapak/ Ibu simpulkan tentang hubungan antara kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis Anda dan pembelajaran murid Anda?
Kompetensi sosial dan emosional yang baik menjadi pendukung pembelajaran, sehingga akan tercapai keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial emosional yang dapat mengantarkan murid-murid menjadi individu-individu yang berkompeten, selamat, dan bahagia.
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya ? Silahkan kemukakan  Harapan bagi diri sendiri?
Harapan saya adalah saya dan murid memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik agar mampu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya? Silahkan kemukakan  Harapan bagi murid-murid Anda?
Pembelajaran sosial dan emosional ini saya harapkan dapat menjadikan murid sebagai orang yang memiliki keterampilan untuk mengenali masalahnya dan memecahkannya sendiri. 
#gurupenggerak
#calongurupenggerakangkatan5
#cgpkabupatentuban
#maulidiyarahmaprastiti
 
 
.png)
.png) 
0 comments: